Sabtu, 08 Maret 2014
Selasa, Empat Februari duaribu empat belas
Bogor hujan deras pagi ini, sama seperti hatiku
Entah kenapa masih ada rasa sakit yang hinggapi hatiku pagi ini
Sayang, aku tak kuasa menahan tangis ini
Aku tak bisa jika harus berpura pura di depanmu
Bahwa aku baik-baik saja, aku terlalu munafik jika harus terlihat sok tegar di hadapanmu
Kamu lah yang mengajarkan aku bagaimana menjadi diri sendiri,
Di bahumu lah, aku bisa menangis sekuatku
Di pelukan mu lah, aku dapat menghangatkan tubuhku
Tapi nyatanya, semua ini hanya angin lalu
Saat aku tau, bahwa perasaan ini salah
Tapi, sayang ini akan abadi. Ketika semua aku jaga baik baik
Sayang ,kamu pernah berjanji. Bahwa kau, takkan membuat aku trauma kembali. Tapi nyatanya, ah sudahlah.
Mungkin ini jalan terbaik yang sudah digariskan
Yang aku lakukan, hanya berdoa kepadaNya
“Ya Allah, kuatkan hamba. Hamba tau, Engkau tak memberi cobaan di batas kemampuanku. Jika dia memang jodohku, pertemukan kembali di saat yang tepat. Karena cinta akan datang di saat yang tepat. Jika tidak, biarkan rasa sayang ini saya simpan, karena saya menyayanginya sampai detik ini. Jaga dia, lindungi dia. Jadikan dia orang terhebat, dan bimbinglah dia untuk mencapai targetnya. Kelak jika kita tidak bersama, titipkan salam rindu ini kepadanya. Agar dia tau, bahwa aku pernah hidup di masa lalunya. Bahagiakan dia seperti dia membahagiaakan aku saat ini. Aamiin”
Sepotong hatiku telah kau bawa pergi
Aku takkan pernah berjanji bahwa semua akan baik baik saja
Lakukan semaumu, hingga kamu tau bahwa aku terlanjur mencintaimu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar